Berbicara tentang
Banyuwangi, tentu banyak potensi wisata yang menarik untuk dieskplorasi. Mulai dari
budaya masyarakatnya, tariannya, masakannya sampai wisata alamnya. Jika ingin
menikmati perjalanan seru dan menikmati keindahan alam yang masih asri, Pantai
Sukamade bisa menjadi salah satu pilihan. Disebut sebagai
Diamond Triangle di Banyuwangi, Pantai Sukamade merupakan tempat konservasi
penyu di pantai selatan Banyuwangi dan masih dalam satu wilayah Taman Nasional
Meru Betiri.
Pantai Sukamade terletak di
Desa Sukamade, Kecamatan Pesanggaran. Untuk sampai ditempat ini, kita harus
menuju Kecamatan Genteng atau Jajag. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan menuju
arah selatan mengikuti petunjuk arah ke Pulau Merah atau Pesanggaran. Sesampainya
di Pesanggaran, kita harus melanjutkan perjalanan menuju Desa Sarongan. Desa
ini merupakan desa terakhir sebelum memasuki kawasan Taman Nasional Meru
Betiri. Perjalanan dari desa ini sampai di pintu masuk kawasan taman nasional
merupakan rute dengan kondisi jalan makadam dan melewati Pantai Rajegwesi. Sesampainya
di pintu masuk, kita harus mendaftarkan diri kita dan rombongan sebelum
memasuki kawasan taman nasional dengan membayar sejumlah rupiah yang sudah
ditentukan oleh pengelola. Kurang lebih 1,5 km, kita akan bertemu dengan Teluk
Hijau yang juga mempunyai pesona keindahan alam yang tidak boleh terlewatkan. Setelah
itu, perjalanan dilanjutkan menuju Pantai Sukamade dengan melewati jalanan
berbatu ditengah hutan yang masih asri. Seperti kebanyakan jalan di hutan
pegunungan pada umumnya, kondisi jalan disini juga naik turun. Setelah melewati
jalan berbatu, kita dipertemukan oleh persimpangan. Ke kanan merupakan jalan
menuju Desa Sukamade. Jika kita lewat jalur ini, maka kita harus berputar untuk
sampai di Pantai Sukamade dengan jarak labih dari 5 km dan menyeberangi sungai
2 sampai 3 kali. Jika kita ambil jalur ke kiri, maka jalur akan lebih pendek
dan menghemat waktu dengan sekali menyeberangi sungai. Jarak dari pintu masuk taman
nasional sampai di Pantai Sukamade kurang lebih 15 km. Perjalanan akan lebih
seru lagi ketika kita harus menyeberangi sungai dengan air yang masih jernih. Perjalanan
ini lah yang kebanyakan orang menyebutnya dengan perjalanan yang seru dan
menantang. Perjalanan ini bisa dilakukan dengan menggunakan sepeda motor atau
mobil jeep yang kuat untuk medan berbatu.
Setelah mengambil jalur ke
kiri dan menyeberangi sungai, kita akan dipertemukan dengan perkebunan cokelat
kurang lebih 3 km perjalanan dengan kondisi jalan makadam. Setelah itu, kita
akan sampai di kantor konservasi penyu Sukamade. Disini terdapat berbagai
fasilitas yang ditawarkan kepada pengunjung. Bagi bag packer, terdapat camping
ground yang bisa dijadikan tempat untuk mendirikan tenda. Selain itu, disini
juga terdapat musholla, penginapan, kamar mandi, dan tentunya air bersih selama
24 jam. Selain itu, disini juga terdapat tempat penetasan penyu yang terdiri
dari 4 blok dalam satu ruangan. Ditempat ini, kita atau pengunjung bisa
menikmati alam dan melakukan pengamatan aktivitas penyu yang sedang bertelur. Biasanya,
kegiatan ini dilakukan pada malam hari mulai jam 20.00 sampai dengan selesai. Sebelum
melakukan kegiatan ini, kita harus mendaftarkan diri kita dan rombongan yang
terdiri dari 10 orang sebesar 100.000 kepada petugas. Dalam kegiatan ini, kita
akan didampingi oleh petugas untuk melakukan pengamatan.
Untuk sampai di pantai, kita
harus berjalan kurang lebih 700m. Dalam
kegiatan ini, kita tidak boleh menyalakan senter atau menghidupkan kamera
dengan cahaya flash. Hal ini dikarenakan akan mengganggu penyu yang akan mendarat untuk
bertelur dan bahkan penyu tidak akan mendarat ke pantai dan merugikan semua
rombongan. Dalam satu malam, kurang lebih akan ada 1-2 penyu yang akan
mendarat. Itu pun kalau beruntung. Hal ini dikarenakan oleh semakin
berkurangnya jumlah penyu yang disebabkan oleh penangkapan secara liar, rusaknya
habitat dan tempat bertelurnya penyu
Penyu yang biasanya mendarat
di tempat ini adalah Penyu Hijau dengan nama latin Chelonia Mydas (CM) memiliki ciri – ciri berwarna kuning kehijauan atau cokelat hitam
gelap. Bentuk cangkangnya bulat seperti telur jika dilihat dari atas dan
memiliki kepala yang retif kecil dan tumpul. Penyu jenis ini memiliki ukuran
panjang antara 80 hingga 150 cm dan beratnya dapat mencapai 132 kg. Penyu jenis ini banyak tersebar di wilayah tropis dekat pesisir benua
dan sekitar kepulauan. Usia kematangan seksualnya tidak bisa
dipastikan. Sampai saat ini diperkirakan 45 - 50 tahun. Penyu hijau betina
bermigrasi dalam wilayah yang luas, antara kawasan mencari makan dan bertelur,
tetapi cenderung untuk mengikuti garis pantai dibandingkan menyeberangi lautan
terbuka.
|
Tukik |
Penyu hijau dewasa merupakan
penyu laut herbivora. Makanan utama mereka adalah lamun laut atau alga yang
hidup di perairan tropis dan subtropik. Tetapi anak-anaknya diasumsikan omnivora
untuk mempercepat pertumbuhan tubuh mereka. Kemungkinan besar terjadi transisi
bertahap saat penyu mencapai besar yang cukup untuk dapat menghindari
predatornya.
Bedasarkan informasi dari berbagai sumber, distribusi Penyu Hijau
tersebar di kawasan pesisir Afrika, India, dan Asia Tenggara, serta sepanjang
garis pantai pesisir Australia dan Kepulauan Pasifik Selatan. Didaerah tersebut terdapat sejumlah
kawasan peneluran dan kawasan pencarian makan penting bagi penyu hijau. Mereka
juga dapat ditemukan di Mediterania dan terkadang di kawasan utara hingga
perairan pesisir Inggris.
Siklus bertelurnya Penyu
Hijau bervariasi, mulai dari 2 – 8 tahun sekali. Dalam sekali bertelur, penyu
bisa mengeluarkan 60 – 150 butir telur. Dalam proses bertelur ini, penyu
membutuhkan waktu 2 - 3 jam. Selain itu, penyu membutuhkan waktu kurang lebih 15
– 50 tahun untuk dapat melakukan perkawinan.
|
Penyu setelah bertelur |
Khususnya di kawasan
Konservasi Penyu Hijau Pantai Sukamade, setelah penyu bertelur di pantai maka
telurnya akan dimbil oleh petugas dan kemudian di pindah ke tempat penetasan
penyu. Hal ini dilakukan karena untuk menghindari ancaman predator alami yang
mengincar telur penyu. Di tempat penetasan, telur di pendam dalam lubang pasir
yang bisa mencapai 200 butir lebih telur dalam satu lubang. Butuh beberapa waktu agar
telur penyu menetas. Setelah menetas, tukik (bayi penyu) dibiarkan beberapa hari sampai pada akhirnya tukik itu siap untuk dilepaskan ke laut. Dari ratusan
telur yang dihasilkan oleh seekor penyu, hanya belasan tukik yang bisa menetas
dan mampu bertahan sampai dewasa di alam bebas. Khusus untuk penyu betina, butuh
waktu 15 - 30 tahun untuk kembali ke pantai dan bertelur. Masih di tempat
konservasi penyu Sukamade, kita juga bisa melepas tukik ke pantai di pagi hari.
Kegiatan ini juga jangan sampai dilewatkan oleh para pengunjung karena akan sangat
jarang sekali kita temukan ditempat lain. Selamat mencoba dan mari kita jaga
kelestarian dan keanekaragaman hayati di negeri kita.
|
Tempat penangkaran penyu | | | | |
|
|
Tempat penangkaran penyu |
|
Pelepasan tukik di pantai |
|
Tukik di dalam penangkaran | | |
|
|
|
|
|
|