Wednesday 20 July 2011

Kepecinta Alaman

KE – PECINTA ALAM – AN


I.         Pendahuluan
Sebelum kita lebih jauh membahas tentang pecinta alam, mungkin di dalam benak kita pernah terfikir “Pecinta Alam itu seperti apa?” dan apa bedanya dengan mereka yang sama – sama berkegiatan di tengah alam seperti tentara atau pramuka dan mereka sering berjalan – jalan menikmati alam sekitarnya? Kalaupun kita dapat berfikir secara kritis dan jeli maka kita dapat membedakan antara pecinta alam dengan yang lain, dari tujuan dan latar belakang dari masing – masing diripun sudah berbeda. Misalnya di tentara ada sapta marga, di pramuka ada dasa dharma, dan yang terakhir di pecinta alam ada kode etik pecinta alam. Dari pengertian itu sudah jelas bahwa mereka ada perbedaan.
Lingkungan alam merupakan tempat dan ruang dimana ketiga kelompok tersebut melakukan kegiatan sedangkan dilihat keadaannya memiliki kisah sendiri. Alam memiliki sejarah dalam perkembangannya. Interest dan minat atau kecintaan pada alam. Yang semua itu dapat membuat kita bisa mengaspirasikan pikiran – pikiran kita atau ide – ide cemerlang kita untuk melakukan sesuatu yang berguna atau berarti, selain itu alam juga tempat kita untuk melakukan kegiatan jalan – jalan seperti mengarungi sungai, mendaki gunung dan melakukan kegiatan panjat tebing sambil menikmati keindahan alam dengan tujuan untuk menunjukkan identitas diri kita sebagai pecinta alam dari berbagai kelompok yang sama – sama berkegiatan di alam.
II.      Pecinta Alam dan Permasalahannya
Dalam berbagai kitab ataupun buku – buku yang lain sudah diterangkan bahwa alam diciptakan untuk manusia untuk kepentingan dan untuk mengelolanya. Maka berangkat dari pertanyaan ini kita melakukan kegiatan yang tidak pernah lepas dari alam karena kita sudah mengidentitaskan diri seorang pecinta alam. Selama ini kegiatan pecinta alam sangatlah beragam dari waktu ke waktu mengalami kemajuan dan perubahan yang sangat kompleks. Dan selama ini kaca mata penglihatan umum melihat kegiatan – kegiatan kita hanyalah kegiatan yang hura – hura atau menilai kita (Pecinta Alam) adalah kaum masyarakat hedonis yang senang menghabiskan uang untuk kesenangan saja dan sebagian kelompok lain menilai alam adalah musuhnya dan mereka merusak lingkungan demi kepentingan mereka.
Kalaupun kita dapat berfikir lagi secara akal sehat bahwa alam bukanlah musuh kita melainkan adalah sahabat kita karena kita mau tidak mau sangatlah bergantung pada alam. Kegiatan – kegiatan kitapun sebagian besar berada di tengah alam sehingga membuat rasa kecintaan pada alam dan tanah air semakin mengakar pada diri kita. Dan yang membuat kita sekarang mengharuskan melihat dan menerima kenyataan dengan lapang dada adalah kondisi alam serta lingkungan yang waktu ke waktu semakin mengalami kerusakan karena ulah sebagian orang yang tidak bertanggung jawab atas tindakan mereka sehingga ruang lingkup untuk “bermain” kita semakin terbatas.
Semakin banyaknya permasalahan yang timbul dan berdampak pada alam serta lingkungan saat ini menjadikan tantangan bagi kita (Pecinta Alam) untuk dapat mencegah dan melestarikan alam sebagai “ladang bermain” kita agar dapat terjaga kelestariannya.
III.        Pecinta Alam dan Kegiatannya
Kegiatan – kegiatan pecinta alam untuk saat ini sangat beragam karena setiap pecinta alam mempunyai latar belakang yang berbeda sesuai dengan ketrampilan yang mereka miliki dan kondisi alam sebagai penunjangnya. Sehingga setiap daerah tertentu memiliki konsentrasi/basic ilmu kepecintaalaman yang berbeda tetapi semua pecinta alam pasti mempunyai jiwa yang sama yaitu melestarikan alam serta lingkungannya. Adapun kegiatan – kegiatan pecinta alam sendiri adalah :
v   Pelestarian Lingkungan/Lingkungan Hidup
Yaitu bidang yang berkecimpung dalam kelestarian lingkungan. Disini peranan pecinta alam sebagai wadah yang aktifitasnya di alam mempunyai peranan yang penting untuk melestarikan dan menyadarkan masyarakat yang belum mengerti tentang pentingnya kelestarian alam dengan memberikan pendidikan tentang lingkungan ataupun penyuluhan kepada masyarakat.
v   Pendakian Gunung
Melakukan pendakian adalah bentuk umum kegiatan pecinta alam karena di dalam perjalanan atau pendakian kita bisa dapa belajar banyak seperti keadaan sosial ekonomi daerah di kaki gunung dan tentang pengetahuan pengalaman dan juga sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan menikmati alam pegunungan.
v   Rock Climbing
Olahraga yang menggunakan media tebing alam atau buatan untuk olah raga alam terbuka dengan tantangan tinggi dengan mengandalkan kekuatan, nyali dan ketrampilan yang khusus di dalamnya untuk mencapai kepuasan dan prestasi.
v   Caving
Melihat keindahan dan rahasia dalam gua dan mempelajari isi yang ada dalam goa adalah suatu tantangan yang mengesankan, selain itu kita juga bisa mempetakan bentuk dalam goa tersebut dalam bentuk peta.
v   Rafting (ORAD)
Kegiatan outdoor sport yang mengandalkan nyali, ketrampilan, dan kekompakan tim dengan media perahu karet dan sungai yang mempunyai arus deras dan rintangan untuk kita arungi sekaligus dapat sebagai media untuk membersihkan aliran sungai.
v   Bhakti Masyarakat
Sebagai bentuk kepedulian kita terhadap kondisi masyarakat lingkungan sebagai manusia yang tidak pernah lepas dari orang lain sebagai satu ikatan yang tidak pernah lepas dengan yang lain. Contohnya yaitu dengan baku bhakti sosial pembenahan sarana umum, memberikan bantuan pada mereka yang kurang mampu berupa logistik maupun barang.
Dari kegiatan – kegiatan yang ada di atas masih banyak lagi kegiatan pecinta alam dalam bentuk lain yang ada pada Komunitas Pecinta Alam itu sendiri
IV.        Peran Serta Pecinta Alam Terhadap Kelestarian Lingkungan Hidup
Lingkungan alam merupakan tempat dan ruang dimana para Pecinta Alam yang berperan dalam pelestarian lingkungan. Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang peran serta pecinta alam dalam kelestarian lingkungan hidup lebih dahulu kita bahas tentang arti pecinta alam secara sederhana. Pecinta alam secara nyata adalah seseorang yang lebih peduli terhadap alam.
Menghadapi kekritisan keadaan lingkungan hidup di berbagai tempat, dunia tidak tinggal diam. Berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memfokuskan visi dan misi untuk menyelamatkan lingkungan berteriak keras dari segala penjuru jagat. Dimulai dengan tulisan seorang Rachel Carson pada tahun 1962. Ia memancing tindakan dan aksi nyata organisasi pecinta lingkungan yang selama ini cuma dipandang sebelah mata.
Silent spring membuka mata masyarakat dunia untuk lebih mencintai lingkungan.
Ratusan ribu orang yang memenuhi Fifth Avenue, New York merayakan peringatan hari bumi pada tahun 1970. Di Indonesia pun sudah mulai terbentuk LSM yang berkecimpung dalam kelestarian lingkungan. Disini pecinta alam sebagai wadah yang aktifitasnya berada di alam mempunyai peranan yang penting dalam menyadarkan masyarakat yang belum mengerti pentingnya lingkungan bagi kehidupan kita. Salah satu satu solusi yang dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan lingkungan yaitu :
1.              Pendekatan Ekologi
Pendekatan ini bertujuan sebagai cara untuk mempermudah hidup manusia dalam menyadari posisi sebenarnya dalam lingkungan hidup. Manusia adalah bagian dari alam maka ia terkena hukum ekologi dimana apapun yang mereka lakukan akan menjadi penyebab terjadinya berbagai proses interaksi baru dalam proses lingkungannya
2.              Pendekatan Lingkungan
a.              Pendidikan formal
Pendidikan formal pada tingkatan SD termasuk rencana jangka yang lebih panjang dan memerlukan perencanaan yang lebih matang. Pengetahuan mengenai lingkungan hidup dimasukkan dalam ajaran kelas 4, 5, dan 6 SD. Pendidikan lingkungan pada para pelajar tersebut biasanya diprakarsai dan dibantu oleh LSM – LSM yang bergerak di bidang pendidikan lingkungan hidup
b.              Pendidikan non formal
Merupakan suatu media penyebaran pengetahuan yang baik dalam jangka pendek mengingat tujuan dan sasarannya. Tujuan dari pendidikan ini memberikan pengetahuan umum mengenai ilmu lingkungan. Sasaran dari pendidikan ini semua lapisan masyarakat.

3.              Penyuluhan Lingkungan Terhadap Masyarakat di Sekitar Hutan
Disini pecinta alam dapat langsung memberikan pengetahuan tentang pentingnya lingkungan kepada masyarakat yang hanya memandang lingkungan hanya sebagai sumber penghasilan mereka tanpa ada pemeliharaannya
V.            Penutup
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh pecinta alam bukanlah kegiatan yang bersifat hedonis ataupun anggapan negatif yang lain tentan pecinta alam, karena itu semua dilakukan berdasarkan keinginan dari jiwa mereka yang ingin melestarikan alam ini dengan bentuk kepedulian mereka yang berbeda dengan “ala Pecinta Alam” dan dari itu kita bisa belajar banyak dengan apa yang belum kita ketahui.



1 komentar so far

inta alam ? tanam pohon yuk :) sekarang ada program revolusioner lho, menanam pohon sekaligus mendapatkan manfaat ekonomi atas penanaman dan kampanyenya,. Cari tahu caranya di : http://www.greenwarriorindonesia.com


EmoticonEmoticon