Wednesday 20 July 2011

Manajemen Perjalanan

PERSIAPAN  DALAM PERJALANAN

I.     PENDAHULUAN
Kegiatan alam terbuka telah banyak penggermarnya khususnya dikalangan generasi muda. Kegiatan yang didasari minat atau hobi mengandung resiko selain unsur pengetahuan,olah raga dan rekreasi. Kegiatan ini dapat dikembangkan untuk tujuan tertentu, Seperti; survey dan penelitian, maksud-maksud wisata. Selain ini aktivitas dialam terbuka dapat dikembangkan sebagai media untuk mendidik “ Diri “ lebih mengenal dan mencintai alam, khususnya Indonesia.
Mendaki gunung, menelusuri goa,mengarungi jeram, memanjat tebing atau kegiatan alam bebas lainnya merupakan kegiatan yang penuh bahaya dan resiko. Namun justru inilah yang menjadi tantangan. Tanpa ada tantangan atau resiko kegiata ini hilang daya tariknya.
Kegitan menghadapi “ perubahan dari kondisi normal ke kondisi yang tidak normal.” Mereka menghadapi keterasingan, ketidak pastian, gerakan fisik yang banyak “(Rasa lelah)” rasa dingin, terik matahari, angin dan gejala-gejala alam secara langsung. Penggiat kegiatan alam bebas dapat berinteraksi secara langsung dengan alam.

II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MENDAKI GUNUNG
Faktor-faktor yang mempengaruhi kegitan mendaki gunung sebagai berikut :
1.     Faktor Luar (Natural/Kondisi Alam), kondisi alam sangat mempengaruhi oleh faktor alam yang selalu berubah-ubah; kondisi panas, kondisi angin dan ketinggian daerah (Altitude).
2.     Faktor Dalam (fisik dan Mental/psikis), secara teoritis kemampuan fisik dan mental tidak bisa dipisahkan dan merupakan kesatuan yang utuh dan saling berhubungan dengan yang lain. Sebagai ungkapan klise yakni “ di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat”. Ada beberapa respon psikilogis terhadap suatu kegiatan berat dalam pendakian gunung;
1.      Individu yang melakukan kegiatan
2.      Adanya agresif stimulus cues
3.    kondisi tertekan yang menimbulkan rendahnya kesadaran individu ( IQ wered selt give rennes)
4.     Hilangnya The Will The Survive
Karena resiko pendakian gunung sadah menjadi bagian dari kegiatan ini, sebelum mengadakan perjalanan tersebut perlu melakukan persiapan. Persiapan yang baik akan menghindari dari hambatan yang tidak diinginkan dan tercapainya tujuan yang akan direncanakan. Dalam mempersiapkan suatu perjalanan (pendakian) ada tiga tahapan penting yang harus dilakukan yaitu perencanaan perjalanan, pemilihan perlengkapan perjalanan, dan yang terakhir adalah penyusunan perlengkapan dalam carier (paking)

III.   PERENCANAAN PERJALANAN
A.Pengetahuan
Langkah awal dalam melakukan kegiatan perjalanan adalah mengumpulkan informasi mengenai keadaan medan yang akan dituju dan keadaan pribadi.
Pengetahuan medan yang akan dilalui, sebelum berangkat, keadaan daerah tujuan harus diketahui sedetail-detailnya. Informasi ini dapat diperoleh dengan membaca laporan perjalanan atau menanyakan kepada orang telah melakukan pendakian ketujuaan kita tersebut, hal-hal yang perlu diketahui adalah:
a.  Topografi
b.  Iklim dan cuaca
c.  Administrasi
Pengetahuan diri pribadi, dari gambaran medan diatas kita dapat menilai secara jujur bagaimana kesiapan kita didalam menghadapi perjalanan itu. Ketidak siapan kita dalam melakukan perjalanan tidak saja menghambat perjalanan tetapi juga akan menggagalkan seluruh rencana yang akan kita susun. Kesiapan diri kita dapat dilihat dari segi:
a. Mental
b. Fisik
c. Kemampuan diri
d. Materi

B. Rencana Kegitan
Pengetahuan medan dan diri pribadi diatas, selanjutnya digunakan sebagai dasar pembuatan suatu rencana perjalanan. Dalam rencana ini ada lima hal yang perlu kita tentukan;
1. Maksud dan tujuan, maksud dan tujuan dalam perjalanan akan menentukan kegitan apa saja yang akan dilaksanakan selama dalam perjalanan kesuatu tempat tujuan. Di samping itu akan menentukan barang apa saja yang akan dibawa.
2. Tempat tujuan perjalanan, menentukan tempat atau daerah yang dituju serta menentukan apakah kita akan menetap disuatu daerah atau berpindah tempat.
3. Waktu perjalanan, menentuklan apakah kita akan berangkat, berapa lama kita akan di tempat tersebut dan kapan kita akan kembali.
4. Peserta perjalanan, menentukan apakah kita akan berangkat sendirian atau berkelompok.
5. Transportasi, menentukan tujuan perjalanan. Apakah kita akan berjalan kaki atau menaiki kendaraan pada waktu perjalanan.

IV. PERLENGKAPAN PERJALANAN
Setelah perencanaan disusun barulah kita dapat menentukan perlengkapan yang akan kita bawa;
<   a.  Memilih perlengkapan yang tepat, sesuai dengan waktu ( Iklim dan Cuaca ), medan yang akan dihadapi dan kegiatan yang akan dilakukan.
    b. Membawa perlengkapan sedikit mungkin. Bukan berarti meninggalkan barang penting, melainkan membawa perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan.
      c. Memilih perlengkapan yang ringkas, praktis, ringan dan serbaguna.
Dalam perlengkapan akan lebih mudah apabila kita telah  menyusun daftar perlengkapan (Chek List) adalah sebagai berikut :
1. Surat Dokumentasi
Surat ijin dari sekolah/ Fakultas/ Universitas
Surat penganntar dari organisasi
Surat ijin dari pemerintah ( Ditsospol, Polisi )
Identitas diri (KTP, KTM, atau tanda pengenal lainnya)
2. Pendanaan
          Transportasi
          Konsumsi
          Penginapan
          Uang secukupnya
3. Perlengkapan perjalanan
Sepatu
Kaos kaki
Geiter
Celana dalam
Ikat pinggang
Baju jalan, jaket/ baju luar/ switer
Scraf/ sapu tangan segi tiga/bandana
Rain coat/ jas hujan/ ponco
Tutup kepala/ topi
4. Alat Bantu perlengkapan jalan
           Peta
           Carier
           Matras/alas tidur
           Tenda
           Kompas
           Pisau tebas/ pisau pinggang/ golok
           Jam tangan
           P3K dan snake bit kid
           Sarung tangan
           Senter
           Peluit
           Tempat air/ Verples
           Plastik packing/tas plastik
5. Perlengkapan tidur
            1 set pakaian tidur
            Kaos kaki untuk tidur
6.  Perlengkapan Masak
            1 set alat masak
-           Alat pembuat api ( paraffin atau korek)
            Alat makan dan minum
             
7. Perlengkapan pribadi lainnya
           Jarum, benang, dan kancing
           Tali sepatu
           Sikat sepatu
           MCK
           Surat perjalanan
           KTP/ SIM/ KTM/ KTA
           Alat komunikasidan alat Dokumentasi
8. Logistik
           - Logistik sesuai dengan kebutuhan

V. PENYUSUNAN PERLENGKAPAN  ( Packing )
Setelah kita menentukan perlengkapan yang akan dibawa, barang tersebut barulah kita susun kedalam carier ( packing ). Penyusunan barang yang baik akan menjadikan carier menjadi lebih ringkas dan nyaman disandang. Dalam penyusunan perlengkapan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ;
            a)  Barang-barang yang akan dibawa dikumpulkan dan diperiksa keadaannya
               b)  Barang –barang tersebut dikelompokkan menurut jenisnya
             c) Barang-barang dimasukklan dalam carier dengan memperhatikan beberapa hal yaitu ;
Barang yang diperlukan selama melakukan perjalanan diletakkan pada bagian carier misalnya ; ponco, baju dingin diletakkan pada bagian atas, sedangkan pada bagian tengah diletakkan barang yang dibutuhkan pada akhir perjalanan ( malam hari ) seperti tenda. Barang yang tidak diperlukan dalam perjalanan barulah diletakkan pada bagian bawah misalnya, pakaian ganti, sleping bag.
Berat beban dibagi secara merata/ seimbang disebelah kiri dan kanan carier sehingga tidak akan menyiksa salah satu bahu.

Ruang dalam carier dimanfaatkan seefisien mungkin jangan biarkan ada yang kosong.

Barang yang berat diletakkan sedekat mungkin dengan punggung.

Kantong-kantong samping carier dapat diisi dengan barang-barang kecil dan barang-barang penting.

Kantong bahan makanan diletakkan terpisah dari kompor dan bahan bakar terutama jika menggunakan bensin dan munyak tanah/gas.

Barang yang mudah pecah dibungkus agar tidak merusak carier atau barang-barang lainnya.

Hindarkan  barang yang bergantungan diluar carier, usahakan semua perlengkapan masuk dalam carier.
Tujuan dari persiapan dari perjalanan tersebut bukanlah untuk menghilangkan tantangan yang ada, namun berusaha mengurangi resiko sampai pada tingkatan yang aman. Di samping itu melalui persiapan seorang pendaki diharapkan mampu menyadari keterbatasannya. Sikap terlalu percaya diri tanpa mempertimbangkan keadaan medan dan diri pribadi hanyalah akan menimbulkan bencana. Oleh karena itu persiapan sebelum melakukan perjalanan sungguh merupakan tindakan yang bijaksana.

VI. PENUTUP
Kegitan seorang pencinta alam buka semata-mata kegitan yang hanya bisa mendaki gunung untuk bersenang-senang ataupun anggapan negatif yang lain tentang pencinta alam, tetapi disini kita melatih diri sendiri untuk mandiri, kreatif, dan bahkan untuk melatih kita untuk bisa memanajemen apa saja yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari kita dan jangan lupa media ini merupakan salah satu media untuk membentuk seseorang untuk menjadi seseorang yang mengerti tentang situasi alam semesta ini dan sekaligus dapat menjaga dan melestarikan lingkungan yang dititipkan Tuhan YME kepada kita dan anak cucu kita dimasa yang akan datang.

TUMBUHLAH MENJADI SEORANG YANG MENGERTI DENGAN SITUASI LINGKUNGAN DISEKITAR KITA DAN ALAM SEMESTA INI.”


EmoticonEmoticon