Friday 27 March 2015

Africa Van Java

Terletak di ujung timur Pulau Jawa, tepatnya di kecamatan Banyuputih Situbondo, Taman Nasional Baluran merupakan salah satu taman nasional di Indonesia yang disebut juga sebagai Africa Van Java. Taman nasional ini memiliki luas 25.000 Ha dan terbagi dalam empat zona yaitu zona inti dengan luas 12.000Ha, zona rimba yang memiliki luas 5.537 ha dan terdiri atas perairan 1.063 Ha dan daratan 4.574 Ha, zona pemanfaatan intensif dengan luas 800 Ha, dan zona pemanfaatan khusus dengan luas 5.780 Ha, serta zona rehabilitasi dengan luas 783 Ha.

Perjalanan dimulai dari Jember pukul 20.00 WIB menuju Taman Nasional Baluran. Perjalanan kurang lebih membutuhkan waktu 3 jam untuk sampai di pintu gerbang taman nasional, tepat pada pukul 23.00 WIB. Sesampainya di pintu masuk, pengunjung tidak diperbolehkan untuk masuk ke taman nasional karena pelayanan hanya melayani pengunjung dari pagi sampai pukul 16.00 sore. Oleh karena itu, pengunjung baru bisa melanjutkan perjalanannya pada pukul 04.00 pagi keesokan harinya.

Pukul 03.00 dini hari, rombongan kami mulai bergegas untuk masuk taman nasional. Di pagi itu, bertepatan dengan Hari Raya Nyepi 21 Maret 2015, rombongan kami ikut ngantri di depan pintu masuk. Sebagai informasi, tiket pengunjung di akhir pekan masing – masing Rp. 17.500 per orang dan Rp. 15.000 per mobil.

Setelah mengurus perijinan, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan menuju savana Bekol yang berjarak 12 km dari pintu masuk, Pos Batangan. Kondisi jalan dari pos Batangan menuju Savana Bekol merupakan jalan makadam yang kanan kirinya merupakan kawasan hutan yang masih asli. Di tengah perjalanan, pengunjung akan menemui satwa yang berkeliaran seperti ayam hutan, merak jika beruntung, rusa, dan berbagai macam burung. Perjalanan dari Pos Batangan menuju Savana bekol kurang lebih memerlukan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan.

Savana Bekol merupakan salah satu objek wisata di Taman Nasional Baluran yang mempunyai luas kurang lebih 300 Ha. Dilatarbelakangi oleh Gunung Baluran, Savana Bekol menyuguhkan pemandangan alam yang mempesona. Tetesan embun di rerumputan menambah kesegaran suasana pagi. Warna oranye di ufuk timur menandakan matahari akan menampakkan diri dengan perlahan muncul ke permukaan menyinari alam semesta, menyuguhkan panorama alam yang begitu mempesona. Menghirup udara pagi bersama indah mentari.

Di musim kemarau, kondisi disini akan sangat kering berwarna kecoklatan sehingga akan terasa seperti di Afrika. Akan tetapi dimusim hujan, savana ini berwarna kehijauan yang menyegarkan mata.
Savana Bekol
Savana Bekol


Dari informasi yang diperoleh dari Departemen Kehutanan, terdapat 26 jenis mamalia di Taman Nasional Baluran ini. Diantaranya adalah banteng (Bos javanicus javanicus), kerbau liar (Bubalus bubalis), ajag (Cuon alpinus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak muntjak), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus melas), kancil (Tragulus javanicus pelandoc), dan kucing bakau (Prionailurus viverrinus). Disamping itu, juga terdapat sekitar 155 jenis burung. Diantaranya adalah jenis burung langka seperti layang-layang api (Hirundo rustica), tuwuk/tuwur asia (Eudynamys scolopacea), burung merak (Pavo muticus), ayam hutan merah (Gallus gallus), kangkareng (Anthracoceros convecus), rangkong (Buceros rhinoceros), dan bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus).

Selain Savana Bekol, objek wisata lain adalah Pantai Bama. Pantai Bama terletak 3 km ke arah timur dari Savana Bekol. Di pantai ini, pengunjung bisa menikmati wisata bahari, memancing, menyelam/snorkeling, dan perkelahian antara rusa jantan pada bulan Juli/Agustus; dan sekawanan kera abu-abu yang memancing kepiting/rajungan dengan ekornya pada saat air laut surut. Selain itu, pengunjung juga bisa berjalan kaki menikmati hutan mangrove yang berada di sekitar pantai. Di sini juga terdapat dermaga di tengah hutan Mangrove yang sangat cocok untuk dijadikan objek foto.


Pantai Bama
Dermaga di Hutan Mangrove

Menjelajahi keindahan alam memang membuat kita merasa kagum akan keindahan ciptaan Tuhan YME. Tugas kita sekarang adalah menjaga kelestariannya untuk tetap bisa dinikmati oleh generasi kita dimasa yang akan datang.


EmoticonEmoticon