Tepat pada liburan nyepi Bulan Maret 2014, kami melakukan perjalanan menuju Kawah Ijen.Tujuan perjalanan
kali ini adalah untuk menikmati keindahan alam berupa api biru yang ada di
Kawah Ijen. Perjalan dimulai dari Jember sekitar pukul 20.00 wib menuju kota
Bondowoso. Setelah menempuh perjalan sekitar 1 jam, kami sampai di kota
Bondowoso, tepatnya di kecamatan Sukosari. Disini kami sudah disambut oleh
salah satu teman kami yang tinggal di daerah itu. Dengan secangkir kopi hangat,
kami juga ngobrol tentang perjalanan selanjutnya yang akan melewati kawasan
hutan. Informasi ini kami butuhkan karena kami belum pernah melakukan
perjalanan ke Kawah Ijen pada malam hari.
Dari Kecamatan
Sukasari, kami melanjutkan perjalanan sekitar pukul 23.00 wib menuju pos
perijinan, Paltuding. Sepanjang rute menuju Kawah Ijen merupakan rute yang
kanan kirinya merupakan kawasan hutan yang masih lebat meski kondisinya pada
saat ini sudah mulai menipis karena beralih fungsi menjadi perkebunan,
diantaranya perkebunan kopi, kubis, dan tanaman palawija lainnya.
Tepat pukul
00.00 wib kami sampai di pos perijinan, Paltuding yang terletak diketinggian
1850m dpl. Disini pengunjungnya sangat ramai karena mereka juga tidak mau
menghabiskan liburan dirumah. Berbagai kendaraan mulai dari mobil pribadi,
travel, truk dan sepeda motor memadati kawasan parkir dan juga tepi jalan raya
yang menghubungkan Kabupaten Bondowoso dengan Kabupaten Banyuwangi, bagai kota
ditengah hutan. Ditempat ini, pengunjung bias menyewa kamar yang sudah
disediakan oleh pengelola kawasan wisata. Unutk tarifnya, bias ditanyakan
langsung ke pihak pengelola. Selain itu juga ada area camping ground yang bias
digunakan untuk mendirikan tenda. Jika pengunjung membutuhkan minuman dan
makanan hangat, di sebelah kanan dan kiri pos perijina juga terdapat warung –
warung yang menyediakan menu nikmat yang pas dengan kantong para pengunjung.
Setelah
istirahat sejenak, tepat pukul 00.30 wib kami melanjutkan perjalanan menuju
puncak Ijen. Sepanjang rute menuju puncak merupakan kawasan hutan dengan
tanjakan berliku namun cukup lebar dan berpasir. Sesekali kami saling tegur
sapa dengan pengunjung lain yang berasal dari berbagai kota bahkan pengunjung dari
luar negeri.
Setelah menempuh
perjalanan sekitar 1,5 jam tepatnya pukul 02.00 wib, kami sampai di puncak
Ijen. Waktu kita gunakan untuk beristirahat sejenak menikmati langit malam yang
dipenuhi dengan bintang yang bercahaya. Pengunjung pun mulai berdatangan di
puncak Ijen. Dari sini sudah bisa terlihat api biru yang terdapat di dasar
kaldera. Untuk bisa menikmati keindahan api biru dengan jelas, kami harus
menuruni lereng kaldera yang cukup terjal dan berbatu mengikuti jalur penambang
belerang. Berbekal lampu penerangan yang cukup terang, kami menuju lokasi api biru
yang terletak disebelah tenggara kawah atau danau. Aroma belerang yang begitu
menyengat sangat mengganggu pernafasan dan ditambah lagi dengan udara yang
tipis membuat kami susah untuk bernafas.
Sesampainya
dilokasi api biru, kepulan asap belerang terkadang menghampiri kami yang bisa
membuat mata perih dan sesak nafas. Pengunjung sangat disarankan untuk membawa masker
dan pelindung mata agar tetap nyaman selama berada di lokasi api biru. Sangat
tidak disarankan untuk berlama – lama di lokasi ini karena bisa berdampak buruk
terhadap sistem pernafasan.
Tepat pukul
03.15 wib kami sampai dilokasi api biru. Blue fire atau api biru begitu
sebutannya. Para ibu rumah tangga sering melihatnya ketika mereka sedang
memasak di pagi hari. Tapi api biru yang satu ini sangat berbeda dengan api
biru yang menjadi idola bagi para ibu. Fenomena api biru alami ini hanya bisa
dinikmati pada malam hari dan pada saat cuaca cerah. Api biru yang terdapat di
Kawah ijen terhampar diatas lereng berwarna kekuningan yang juga merupakan
lokasi penambangan belerang. Api biru mempunyai tingkat kepanasan yang paling
tinggi dibandingkan dengan jenis warna api lain (merah, kuning, hijau). Api
biru memiliki tingkat kepanasan berkisar 200 derajat celcius dan memiliki
spedtrum gelombang cahaya yang tinggi pula. Istimewanya lagi, fenomena alam ini
hanya ada di dua tempat di dunia: (1) Islandia, (2) Kawah Ijen, Indonesia.
Foto2 Api biru Kawah Ijen:
Api Biru
|
Api biru |
EmoticonEmoticon