Sunday 13 April 2014

Wisata andalan Bondowoso

Tepat pada liburan nyepi Bulan Maret 2014, kami melakukan perjalanan menuju Kawah Ijen.Tujuan perjalanan kali ini adalah untuk menikmati keindahan alam berupa api biru yang ada di Kawah Ijen. Perjalan dimulai dari Jember sekitar pukul 20.00 wib menuju kota Bondowoso. Setelah menempuh perjalan sekitar 1 jam, kami sampai di kota Bondowoso, tepatnya di kecamatan Sukosari. Disini kami sudah disambut oleh salah satu teman kami yang tinggal di daerah itu. Dengan secangkir kopi hangat, kami juga ngobrol tentang perjalanan selanjutnya yang akan melewati kawasan hutan. Informasi ini kami butuhkan karena kami belum pernah melakukan perjalanan ke Kawah Ijen pada malam hari.

Dari informasi yang kami terima dari teman kami bahwa kondisi jalan menuju Kwah Ijen kondisinya lumayan bagus, berupa jalan beraspal yang masih terdapat 2/3 titik yang kondisi aspalnya sudah mengelupas. Selain itu, sepanjang rute menuju Kawah Ijen juga aman karena sampai malam hari pun masih banyak yang melewati rute ini baik itu masyarakat atau pengunjung yang mau ke Kawah Ijen. 

Dari Kecamatan Sukasari, kami melanjutkan perjalanan sekitar pukul 23.00 wib menuju pos perijinan, Paltuding. Sepanjang rute menuju Kawah Ijen merupakan rute yang kanan kirinya merupakan kawasan hutan yang masih lebat meski kondisinya pada saat ini sudah mulai menipis karena beralih fungsi menjadi perkebunan, diantaranya perkebunan kopi, kubis, dan tanaman palawija lainnya.

Tepat pukul 00.00 wib kami sampai di pos perijinan, Paltuding yang terletak diketinggian 1850m dpl. Disini pengunjungnya sangat ramai karena mereka juga tidak mau menghabiskan liburan dirumah. Berbagai kendaraan mulai dari mobil pribadi, travel, truk dan sepeda motor memadati kawasan parkir dan juga tepi jalan raya yang menghubungkan Kabupaten Bondowoso dengan Kabupaten Banyuwangi, bagai kota ditengah hutan. Ditempat ini, pengunjung bias menyewa kamar yang sudah disediakan oleh pengelola kawasan wisata. Unutk tarifnya, bias ditanyakan langsung ke pihak pengelola. Selain itu juga ada area camping ground yang bias digunakan untuk mendirikan tenda. Jika pengunjung membutuhkan minuman dan makanan hangat, di sebelah kanan dan kiri pos perijina juga terdapat warung – warung yang menyediakan menu nikmat yang pas dengan kantong para pengunjung.

Setelah istirahat sejenak, tepat pukul 00.30 wib kami melanjutkan perjalanan menuju puncak Ijen. Sepanjang rute menuju puncak merupakan kawasan hutan dengan tanjakan berliku namun cukup lebar dan berpasir. Sesekali kami saling tegur sapa dengan pengunjung lain yang berasal dari berbagai kota bahkan pengunjung dari luar negeri.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam tepatnya pukul 02.00 wib, kami sampai di puncak Ijen. Waktu kita gunakan untuk beristirahat sejenak menikmati langit malam yang dipenuhi dengan bintang yang bercahaya. Pengunjung pun mulai berdatangan di puncak Ijen. Dari sini sudah bisa terlihat api biru yang terdapat di dasar kaldera. Untuk bisa menikmati keindahan api biru dengan jelas, kami harus menuruni lereng kaldera yang cukup terjal dan berbatu mengikuti jalur penambang belerang. Berbekal lampu penerangan yang cukup terang, kami menuju lokasi api biru yang terletak disebelah tenggara kawah atau danau. Aroma belerang yang begitu menyengat sangat mengganggu pernafasan dan ditambah lagi dengan udara yang tipis membuat kami susah untuk bernafas. 

Sesampainya dilokasi api biru, kepulan asap belerang terkadang menghampiri kami yang bisa membuat mata perih dan sesak nafas. Pengunjung sangat disarankan untuk membawa masker dan pelindung mata agar tetap nyaman selama berada di lokasi api biru. Sangat tidak disarankan untuk berlama – lama di lokasi ini karena bisa berdampak buruk terhadap sistem pernafasan. 

Tepat pukul 03.15 wib kami sampai dilokasi api biru. Blue fire atau api biru begitu sebutannya. Para ibu rumah tangga sering melihatnya ketika mereka sedang memasak di pagi hari. Tapi api biru yang satu ini sangat berbeda dengan api biru yang menjadi idola bagi para ibu. Fenomena api biru alami ini hanya bisa dinikmati pada malam hari dan pada saat cuaca cerah. Api biru yang terdapat di Kawah ijen terhampar diatas lereng berwarna kekuningan yang juga merupakan lokasi penambangan belerang. Api biru mempunyai tingkat kepanasan yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis warna api lain (merah, kuning, hijau). Api biru memiliki tingkat kepanasan berkisar 200 derajat celcius dan memiliki spedtrum gelombang cahaya yang tinggi pula. Istimewanya lagi, fenomena alam ini hanya ada di dua tempat di dunia: (1) Islandia, (2) Kawah Ijen, Indonesia.


Foto2 Api biru Kawah Ijen:

Api Biru
Api Biru




Api biru


EmoticonEmoticon